MENJELANG partai final Olimpiade Athena 2004, tunggal putra Indonesia yakni Taufik Hidayat mendapat lawan tangguh asal Thailand, Boonsak Ponsana di semifinal. Di perempatfinal, Boonsak menang mudah atas tunggal Singapura, Ronald Susilo dengan skor 15-10 dan 15-1.
Di semifinal duel antar-tunggal putra Asia Tenggara itu pun terjadi. Tunggal Merah Putih yang diwakili Taufik sukses mengalahkan tunggal Negeri Gajah Putih itu dengan skor 15-9 dan 15-2.
Bestatus non-unggulan, Taufik berhasil melaju ke final Olimpiade cabang bulu tangkis tunggal putra. Di final, pemain asal Bandung itu ditantang tunggal putra Korea Selatan, Shon Seung-Mo.
Final pun berlangsung dengan sengit, namun Taufik mampu menaklukkan unggulan ketujuh itu melalui straight game, 15-8 dan 15-7. Tanpa disangka, Taufik keluar sebagai pemenang dan meraih medali emas satu-satunya untuk kontingen Indonesia di Olimpiade 2004.
Sementara itu, rekan senegara Taufik yakni Sony Dwi Kuncoro sukses merebut medali perunggu. Sony mengalahkan Boonsak dengan skor 15-11 dan 17-16.
Salah satu kunci kemenangan Taufik adalah berkat jurus andalannya, backhand smash. Pukulan Taufik itu dikenal paling mematikan di dunia. Istilah tersebut wajar disematkan untuknya lantaran para pemain top dunia, seperti Lin Dan (China) dan Peter Gade (Denmark) sudah merasakan kerasnya pukulan backhand Taufik.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fmh)
