PARIS – Direktur Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA), Alexander Wurz, mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap keputusan penggunaan teknologi Halo oleh Federasi Automotif Internasional (FIA) pada mobil para pembalap andal Formula One (F1).
Penggunaan Halo sendiri hingga kini masih menjadi kontroversi dengan banyaknya tim yang menolak adanya alat pengaman di bagian kokpit itu. Sebelumnya, Sebastian Vettel yang sempat mencoba mengatakan Halo mengganggu penglihatan dan membuatnya pusing.
Meski begitu, Wurz menegaskan Asosiasi Pembalap Grand Prix mendukung keputusan digunakannya Halo pada musim 2018. Wurz mengatakan setuju dengan aturan yang berguna untuk meningkatkan safety meski itu dinilai kontroversial.
“Dengan menghormati pengenalan tambahan teknologi pengaman kepala, para pembalap menghormati keputusan FIA. Kami mendukung keputusan mereka untuk membuat balapan semakin aman,” ucap Wurz, seperti dilansir Autosport, Jumat (21/7/2017).
Tak hanya menyatakan setuju dengan keputusan FIA, Wurz pun berujar ajang balap rangka besi paling prestisius itu telah menjadi panutan keamanan bagi kompetisi lainnya. Wurz mengatakan penggunaan Halo bisa mempromosikan balapan yang aman tanpa mengurangi penampilan para driver.
“Dari beberapa dekade ini, kami telah melihat balapan menjadi lebih cepat dengan waktu putaran yang semakin singkat. Teknologi Halo ini murni digunakan untuk meningkatkan keamanan. Hal itu pun sebanding dengan meningkatnya popularitas balap mobil,” sambung Wurz.
“F1 adalah role model untuk meningkatkan keamanan tanpa membahayakan penampilan para pembalap. Teknologi Halo mungkin tidak membuat beberapa pihak senang, tapi kami para pembalap tetap akan berjuang keras di lintasan balap,” tandas sang direktur.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fmh)
