ANDORRA – Pembalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo, mengungkapkan perbedaan mengendarai YZR-M1 dengan Desmosedici GP17. Saat ini, Lorenzo terlihat sangat sulit mengontrol kecepatan tim pabrikan asal Bologna, Italia tersebut.
Ya, tercatat selama sembilan race, Lorenzo hanya mampu naik podium sekali di Sirkuit Jerez. Bahkan paling buruknya, ia pernah finis di urutan ke-15 saat mengaspal di Sirkuit Assen, Belanda.
Melihat papan klasemen, X-Fuera –julukan Lorenzo- kalah bersaing dengan duo rookie tim Yamaha satelit yakni Johann Zarco dan Jonas Folger, yang berada di posisi enam dan tujuh.
Lorenzo memang telah menghabiskan kariernya bersama Yamaha selama sembilan tahun. Ia telah memperoleh tiga gelar juara dunia yaitu pada 2010, 2012, dan 2015. Tak pelak, ia merasa harus beradaptasi ketika mengendarai Desmosedici terlebih masalah pada pengereman menggunakan ban belakang.
“Dengan Yamaha, yang harus Anda lakukan adalah melambat sedikit di awal, karena motor tidak memungkinkan Anda mengerem terlalu agresif atau sangat telat. Sehingga Anda melepaskan rem lebih awal dan membuka gas lebih awal,” ungkap Lorenzo, mengutip dari Sportrider, Jumat (21/7/2017).
“Bersama Ducati, justru sebaliknya, saya harus sangat sadar bahwa saya harus mengeremnya nanti, lebih kuat lagi, untuk menghasilkan lebih banyak transfer berat. Di sisi lain, saya harus menggunakan rem belakang, di mana saat bersama Yamaha saya tidak pernah menggunakannya, ini justru kebalikannya,” tuntasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fmh)
