Share

SPORTPEDIA: Lewat Proses Berliku, Indonesia Ditunjuk sebagai Tuan Rumah Asian Games 1962

Karina Nur Shabrina, Jurnalis · Kamis 17 Agustus 2017 12:30 WIB
https: img.okezone.com content 2017 08 17 43 1757706 sportpedia-lewat-proses-berliku-indonesia-ditunjuk-sebagai-tuan-rumah-asian-games-1962-syLT5NQM6h.jpg Pembukaan Asian Games IV pada 24 Agustus 1962 (Foto: Buku Gelora Bung Karno)
A A A

PERHELATAN Asian Games baru bergulir selama 17 kali sejak dibuka pertama pada 1951. Hajatan olahraga empat tahunan itu pun menjadi salah satu turnamen bergengsi di Benua Asia. Menyambut seri ke-18, Indonesia sendiri ditunjuk menjadi tuan rumah.

Jakarta dan Palembang merupakan dua kota yang siap menjadi penyelenggara Asian Games 2018 dan menyambut para atlet andalan masing-masing negara yang akan berebut asa. Nah, kali ini, Okezone tak akan berbicara lebih lanjut mengenai gelaran yang berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 itu.

Masih menghitung hingga satu tahun ke depan, Okezone akan mengajak Anda mundur ke gelaran Asian Games 1962. Saat itu, Indonesia menjadi penyelenggara untuk pertama kalinya. Mengisi kalender keempat turnamen se-Asia itu, Asian Games 1962 pun punya delik tersendiri sebelum sukses digelar.

Berlangsung pada 24 Agustus hingga 4 September 1962 di Jakarta, tahun tersebut sekaligus menjadi tahun pertama berdirinya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang sebelumnya bernama Stadion Utama Senayan.

Ditunjuk menjadi tuan rumah Asian Games 1962, Indonesia mau tak mau harus memenuhi komitmennya untuk menjadi tuan rumah yang hebat. Tiang pancang Stadion Utama Senayan pun pertama ditancapkan oleh Presiden Soekarno pada 8 Februari 1960 bersama Perdana Menteri Uni Republik-Republik Soviet Sosialis (URSS), Nikita Kruschev. Tentunya, pemancangan proyek besar itu tak lepas dari nuansa politik.

Namun, waktu terus berdetak. Pembangunan Stadion Utama Senayan dengan kapasitas 110.000 tempat duduk itu kemudian menghadapi kendala utama terkait pengelolaan waktu. Sejak awal, proyek ini tidak boleh lebih dari dua setengah tahun untuk mengejar Asian Games keempat.

Dibantu insinyur dari Rusia serta tenaga pelaksana dari kesatuan Zeni TNI AD dan Teknisi Muda Indonesia, Stadion Utama Senayan pun digarap dengan rancangan ring road sepanjang 920 meter ring dalam dan 1.100 meter ring luar, lengkap dengan trek berbentuk elips seluas 1,75 hektare.

Lapangan sepakbola berukuran 105 x 70 meter ikut melengkapi stadion yang dibangun dengan perjuangan banyak pihak itu. Puncaknya, lebih dari 40 sarjana teknik Indonesia siang malam turun tangan memimpin 12.000 tenaga kerja sipil dan militer yang silih berganti mengisi tiga shift yang ada.

Api. Ya, tiba-tiba saja, pada 23 Oktober 1961 perjuangan dalam membangun stadion nyaris menjadi abu. Percikan apa mendadak menjilat semua bagian stadion tanpa bisa dikendalikan. Kerugian pun mencapai 3% dari biaya yang telah dikeluarkan. Namun, asa Indonesia untuk membangun stadion kebanggaan bangsa tak padam.

Hingga akhirnya, Stadion Utama Senayan berdiri megah dan resmi dibuka pada 24 Juli 1962 dengan keringat serta semangat para putra bangsa yang ingin memajukan Tanah Air. Asian Games 1962 pun sukses digelar dengan 16 negara yang ikut berpartisipasi. Saat itu, Stadion Utama Senayan dikenal sebagai stadion terbesar dan terindah.

(Sumber: Buku Gelora Bung Karno)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fmh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini