KUALA LUMPUR - "Bapak angkat sekaligus pelatih saya, Jasman," kata Suparni Yati tegas ketika ditanyakan siapa yang paling berpengaruh pada kariernya hingga bisa meraih medali emas ASEAN Para Games ke-9, Malaysia.
Suparni bercerita, Jasman-lah yang pertama kali mengenalkan dirinya pada olahraga tolak peluru. Dia bahkan sudah mencoba mengangkat bola besi peluru itu sejak usia sekolah dasar.
"Bapak angkat, yang memang dekat dengan keluarga saya, mengajak saya untuk berlatih sampai akhirnya saya bisa ikut Pekan Olahraga Daerah di Bengkalis, Riau tahun 2009," ujar perempuan berusia 24 tahun ini ketika berbincang di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Rabu.
Kemudian, pengalamannya sebagai atlet semakin terasah usai mengikuti Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XIV di Riau pada 2012. Prestasi yang cemerlang kemudian membawanya ke Peparnas XV di Jawa Barat pada 2016, di mana dia menggondol dua emas dan satu perak.
"Dari sana saya kemudian dipanggil ke pemusatan latihan nasional untuk ASEAN Para Games 2017," kata Suparni, yang berasal dari Pekanbaru, Riau.
Penampilan perdananya di ASEAN Para Games berlangsung manis. Suparni Yati, anak dari seorang penjual tempe, berhasil menggondol medali emas di nomor tolak peluru F20 putri dengan jauh tolakan 11,03 meter, menaklukkan atlet Paralimpiade 2012 London asal Malaysia, Nursuhana binti Ramlan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya