Share

Sempat Dikalahkan oleh Rossi, Bos Aspar: Saya Tak Dendam kepadanya!

Ezha Herdanu, Jurnalis · Jum'at 22 September 2017 02:08 WIB
https: img.okezone.com content 2017 09 21 38 1780474 sempat-dikalahkan-oleh-rossi-bos-aspar-saya-tak-dendam-kepadanya-5UnDmwpkn8.jpg Jorge Martinez (Foto: Facebook Tim Aspar Ducati)
A A A

MADRID – Pesona Valentino Rossi sebagai salah satu pembalap papan atas di kejuaraan dunia MotoGP memang masih belum menunjukkan tanda-tanda bakal mengelami penurunan. Hal tersebut terbukti dengan status The Doctor sebagai pembalap dengan popularitas tertinggi di MotoGP.

Hal tersebut memang bisa dibilang sangat wajar, mengingat Rossi sendiri memang sudah memiliki perjalanan karier yang sangat panjang di MotoGP. Bahkan ketika dirinya sudah berusia 38 tahun, Rossi masih tetap tampil kompetitif dalam kejuaraan dunia sepeda motor itu.

(Baca juga: Meski Dipastikan Tampil di Aragon, Valentino Rossi Masih Berpotensi Digantikan Van der Mark)

Dengan panjangnya durasi karier Rossi di MotoGP, wajar jika dirinya memiliki rival-rival. Bahkan dari sejumlah rival tersebut, masih ada beberapa yang membencinya dengan menilai bahwa Rossi mampu tetap berkarier di MotoGP saat ini terbantu oleh popularitasnya.

Akan tetapi berbeda dengan mantan rival Rossi yang satu ini, yakni Jorge Martinez. Meski beberapa kali dikalahkan Rossi, Martinez mengaku tidak menyimpan dendam pribadi kepada pembalap berkebangsaan Italia tersebut.

(Baca juga: Urung Gantikan Rossi di MotoGP Aragon, Begini Perasaan Van der Mark)

Bahkan pria yang kini menjabat sebagai Bos Tim Aspar Ducati tersebut mengaku sangat menghormati sosok Rossi sebagai seorang pembalap maupun individu. Maka dari itu, tak jarang keduanya bahu-membahu untuk bisa mengembangkan talenta para pembalap asal Italia.

“Saya melihat seorang pemuda dengan rambut disemir, memakai anting, dan mengendarai motor seperti Superman. Saya berkata pada diri sendiri, 'Situasi ini tak sesuai untukku.' Awalnya, ia seperti sebuah kejutan,” ucap Martinez, seperti disadur dari MCN News, Jumat (22/9/2017).

“Pada kejuaraan dunia tahun 1996, kami bertarung sengit beberapa kali. Ia pernah menyenggol saya, dan kami berdebat. Pada 1997, Vale membuat saya semakin sadar bahwa saya harus mundur. Tapi ini bukan kisah buruk bagi saya,” sambungnya.

“Saya tetap memandang dirinya sebagai sosok yang luar biasa. Dia adalah salah satu pembalap paling fenomenal yang pernah saya temui, adalah hal yang luar biasa bisa melihatnya beraksi di setiap balapan,” tuntas pria berkebangsaan Spanyol tersebut.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(mrh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini