SILVERSTONE – Direktur Force India, berencana untuk mengganti nama timnya menjadi Force One untuk menjamu gelaran Formula One (F1) musim 2018. Ia mengaku dengan bergantinya nama, akan membantu tim menarik lebih banyak profil internasional.
Sebelumnya tim yang berbasis di Silverstone tersebut memang mengaku ingin menghilangkan India pada nama belakangnya. Meski demikian, nama Force One telah dikesampingkan oleh pemegang hak komersial Formula 1, Liberty Media. Mereka tampaknya keberatan dengan usulan pergantian nama yang diajukan Force India.
“Nama baru yang dibuat Force India harus bisa bertahan dalam olahraga dan tidak bisa diubah menjadi Force One. Orang-orang F1 berpikir hal tersebut terlalu mudah disingkat menjadi F1,” tegas bos olahraga, Otmar Szafnauer, sebagaimana diberitakan Sportsmole, Jumat (24/11/2017).
Baca Juga:
(Tampil Impresif di F1 2017, Bottas: Saya Layak Bela Mercedes)
Sementara itu, pemilik Force India, Vijay Mallya telah berada di pengadilan Inggris sambil menunggu tanggal ditetapkannya sidang ekstradisi pada Desember 2017. Namun mantan miliarder India itu mengatakan Force India akan berjuang mati-matian untuk selesai di posisi keempat dalam gelaran F1 musim 2018.
“Kami tidak bisa bersaing dengan anggaran tim produsen yang besar seperti Mercedes dan Ferrari. Namun kami mampu memanfaatkan apa yang kami miliki saat ini,” ungkap Mallya.
“Mempertahankan tempat keempat akan menjadi sebuah tantangan, tapi kami memiliki stabilitas di semua bidang contohnya tim teknis dan jajaran pembalap yang sangat kuat. Jadi kami siap bertarung untuk itu,” tuntasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(lsk)
