Share

Kontingen Indonesia Gagal Capai Target di SEA Games 2017

Deden Rochman Saputro, Jurnalis · Rabu 13 Desember 2017 10:05 WIB
https: img.okezone.com content 2017 12 12 43 1829325 kontingen-indonesia-gagal-capai-target-di-sea-games-2017-WDbtXWc0oI.jpg Triyaningsih atlet andalan Indonesia di cabang olahraga atletik. (Foto: AFP/Manan Vastyayana)
A A A

SEA Games 2017 menjadi prestasi terburuk kontingen Indonesia sepanjang sejarah sejak 1977. Kontingen Merah Putih hanya finis di posisi lima besar klasemen akhir dengan raihan total 191 medali, yakni 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu.

Perolehan medali Indonesia kalah dari tuan rumah, Malaysia yang keluar sebagai juara umum SEA Games 2017. Negeri Jiran itu mengumpulkan 145 emas, 92 perak, dan 86 perunggu.

Selanjutnya, Thailand berada di posisi kedua dengan pencapaian 72 emas, 86 perak, dan 88 perunggu. Sementara peringkat tiga ditempati Vietnam yang mendulang 58 emas, 50 perak, dan 60 perunggu.

Pencapaian Indonesia di SEA Games 2017 dengan komposisi 554 atlet justru mengalami penurunan dibandingkan dengan SEA Games 2015 di Singapura. Padahal pada dua tahun lalu, kontingen Merah Putih dengan total 547 atlet bisa menghasilkan 47 emas, 61 perak, dan 74 perunggu.

Sebelum dibubarkan, ketua Satlak Prima, Achmad Sutjipto menuturkan alasan kegagalan Indonesia di SEA Games 2017. Ia menyebut ambisi tuan rumah Malaysia menjadi juara umum sebagai salah satu faktor kegagalan.

(Jonatan Christie raih emas di SEA Games 2017. Foto: Wahyu Putro)

"Hasil di SEA Games 2017 jujur saja tidak memuaskan karena target tidak tercapai. Jumlah 55 medali emas yang sudah ditargetkan secara realistis justru tidak terwujud lantaran kendala yang dibuat tuan rumah sehingga memengaruhi kondisi bertanding," ujar Sutjipto.

"Jadi mereka sengaja merusak kesiapan mental atlet, seperti faktor non-teknis yakni pengangkutan atlet terlambat, ruang tidak ada tempat pemanasan, dan sebagainya. Memang sulit untuk membuktikan jika ini dilakukan secara sengaja," jelasnya.

Di sisi lain, beberapa cabang olahraga tak memenuhi target, seperti bulu tangkis, atletik, voli, dan pencak silat yang selama ini menjadi andalan Indonesia. Cabang atletik yang ditarget tujuh medali emas, justru hanya meraih lima emas.

Kemudian bulu tangkis yang biasanya keluar menjadi juara umum, kini di SEA Games 2017 hanya mendulang dua emas dari tiga emas yang dipatok PBSI. Selanjutnya, pencak silat yang dibidik raih enam emas hanya mampu meraih dua emas lantaran ada indikasi kecurangan tuan rumah di beberapa nomor.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Terlepas dari berbagai faktor kegagalan Indonesia di SEA Games 2017, ada beberapa hal yang harus segera dievaluasi pemerintah. Bahkan ada pula uang saku bagi atlet Merah Putih yang telat cair sehingga menghambat proses persiapan jelang mengikuti ajang dua tahunan tersebut.

Sebelumnya, Indonesia pernah dua kali menempati peringkat lima pada SEA Games 2005 Filipina dan SEA Games 2015 Singapura. Pada 2005, Indonesia hanya mampu mendulang 49 emas dan sejak itu sebagai awal mula prestasi terburuk di SEA Games.

Meski begitu, Indonesia harus bisa berbenah diri dalam persiapan mengikuti ajang multi-event olahraga seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade. Terlebih, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

(Eki Febri, atlet yang sempat telat menerima uang saku. Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)

Prestasi Indonesia di ajang multi-event terbaik sejauh ini dicapai pada Asian Games 1962 saat menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Asia yang keempat. Saat itu, kontingen Merah Putih menempati posisi runner-up (11 emas, 56 perak, dan 23 perak) di bawah Jepang yang keluar sebagai juara umum (73 emas, 56 perak, dan 23 perunggu).

Pencapaian tersebut mengindikasikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia mampu unjuk gigi di kancah internasional. Pemerintah sudah seharusnya mempersiapkan berbagai elemen pendukung, seperti try out (uji coba) atlet sebagai pemanasan dan pemenuhan sarana latihan bagi atlet untuk mencapai target 10 besar di Asian Games 2018.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini