Share

Eko Yuli Irawan Terancam Absen di Asian Games 2018

Deden Rochman Saputro, Jurnalis · Rabu 21 Februari 2018 20:26 WIB
https: img.okezone.com content 2018 02 21 43 1862842 eko-yuli-irawan-terancam-absen-di-asian-games-2018-QJV1b1Wzd1.jpg Atlet Angkat Besi Indonesia, Eko Yuli Irawan (Foto: ANTARA)
A A A

JAKARTA – Atlet angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan, terancam absen di Asian Games 2018. Hal itu didasarkan keputusan Asian Weightlifting Federation (AWF) atau Federasi Angkat Besi Asia pada 11 Februari 2018 yang ditandatangani langsung oleh Presiden AWF, Mohamed Yousef Almana.

Dalam surat tersebut, kelas 62 kilogram yang menjadi andalan Eko Yuli dicoret dalam penyelenggaraan Asian Games ke-18 yang berlangsung di Jakarta-Palembang. Dengan pencoretan itu, target perolehan medali Indonesia menjadi juga menjadi terancam.

“Kami ingin menyampaikan berdasarkan technical comitte AWF, seluruh anggota telah sepakat untuk mencoret kelas 62 kilogram dari Asian Games ke-18,” tertulis dalam surat tersebut.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Joko Pramono mengaku dirinya tak menyangka dengan hasil keputusan AWF. Ia menyebut penghapusan kelas 62 kilogram menjadi tantangan tersendiri bagi kontingen Indonesia dalam mencapai target perolehan medali.

Joko menjelaskan pengurangan kategori angkat besi di Asian Games tersebut mengacu pada Olimpiade Tokyo 2020 yang mempertandingkan tujuh nomor. Hal tersebut dilakukan lantaran terjadi kasus doping pada Olimpiade Rio 2016.

“Memang ada pengurangan kalau di Olimpiade Rio ada 8 kelas maka di Olimpiade Tokyo nanti menjadi 7 kelas,” ujar Joko Pramono.

“Jika memang harus ada pengurangan mestinya di kelas-kelas berat karena yang terlibat skandal doping itu di kelas berat. Justru di kelas 62 kilogram tidak ada skandal doping,” jelasnya.

Baca juga: Eko Yuli Targetkan Total Angkatan 315 Kg di Asian Games 2018

Lebih lanjut, Joko meminta Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) untuk mengadakan diskusi dengan OCA terkait pencoretan kelas 62 kilogram. Ia berharap nomor tersebut masih dapat diperlombakan di Asian Games 2018.

“Kami dari PB PBBSI berharap agar Panitia penyelenggara Asian Games bisa melobi OCA agar kelas 62 kilogram tetap dipertandingkan di Asian Games 2018 nanti,” ungkapnya.

Di sisi lain, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia, Gatot Dewa S Broto akan berkoordinasi dengan PABBSI untuk memperjuangkan nomor kelas 62 kilogram di Asian Games 2018. Hal itu sebagai bagian dari upaya tuan rumah untuk meminta keterangan ke OCA.

“Saya baru tahu masalah itu. Kami sudah langsung konfirmasi ke Pak Joko Pramono. Ini prinsip, Kemenpora tetap mendukung PABBSI untuk tetap memperjuangkan nomer kelas tersebut. Selain karena sebagai salah satu andalan Indonesia, juga karena saat CorCom terakhir yang lalu tidak lagi diperdebatkan oleh OCA. Kami sedang minta bantuan NOC Indonesia untuk memperjuangkannya,” kata Gatot.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fmh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini