Share

Petrucci Sebut MotoGP Musim 2018 Adalah Tahun Penuh Tekanan

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Jurnalis · Sabtu 17 Maret 2018 01:15 WIB
https: img.okezone.com content 2018 03 16 38 1874022 petrucci-sebut-motogp-musim-2018-adalah-tahun-penuh-tekanan-DVVdBSZOU8.jpg Danilo Petrucci (Foto: AFP)
A A A

DOHA – Musim 2018 merupakan kesempatan terbaik bagi pembalap Alma Pramac Ducati, Danilo Petrucci untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di gelaran MotoGP. Meski demikian, pembalap berusia 27 tahun diprediski akan mendapatkan tekanan besar dari para pembalap yang sama-sama mengincar titel juara musim ini.

Meski telah berhasil mengumpulkan empat podium di MotoGP musim 2017, namun pembalap berkebangsaan Italia tersebut mengetahui bahwa musim ini akan menjadi tahun terakhirnya bersama Pramac.

Saat ini Petrucci mendapatkan kesempatan dalam sebuah tempat di tim Ducati. Ia diijinkan menggunakan mesin yang sama dengan dua pembalap Ducati Corse yakni Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo. Petrucci sendiri tampil mengesankan selama tes terakhir di Sikuit Losal, Qatar menggunakan spesifikasi mesin Ducati terbarunya.

“Saya senang karena saya adalah satu-satunya pembalap yang menyelesaikan simulai balapan penuh. Mungkin saya menunjukkan kartu saya dahulu, tapi setidaknya saya menunjukkan bahwa saya bisa berada di sana dan sangat penting untuk melakukan simulasi lomba untuk melihat apakah semuanya berjalan dengan baik. Tidak hanya pada kondisi fisik, tapi tentu dengan gaya berkendara saya,” terang Petrucci, menyadur dari Crash, Sabtu (17/3/2018).

“Saya benar-benar ingin menggunakan ban depan dan belakang bertipe soft, dan di saat yang bersama saya mendapatkan waktu putaran yang cukup konstan. Mungkin satu atau dua pembalap bisa melakukannya dengan 1 menit 55,0 detik. Namun, saya pikir ada sekiranya 10 pembalap yang bisa berjuang untuk naik ke podium selama setengah balapan atau di semua balapan,” lanjutnya.

Baca Juga:

(Yamaha Beri Penawaran Khusus kepada Zarco untuk MotoGP 2019)

“Tahun ini saya kira tingkat para pembalap sudah semakin tinggi, tapi saya ingat misalnya di Thailand pada hari kedua ada 14 pembalap dalam satu detik. Di sini ada dua belas pembalap dalam hitungan detik. Jadi tentunya kami akan kesulitan untuk membuat perbedaan, terutama karena saya adalah salah satu dari sedikit pembalap yang tidak pernah memenangkan perlombaan di kejuaraan ini. Saya tidak pernah memperjuangkan gelar juara, jadi menurut saya semua pembalap cukup berat,” tuntasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(lsk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini