Share

2 Hal Ini Jadi Kendala Utama Aleix Espargaro pada Balapan di MotoGP 2018 Qatar

Ezha Herdanu, Jurnalis · Senin 19 Maret 2018 11:20 WIB
https: img.okezone.com content 2018 03 19 38 1874675 2-hal-ini-jadi-kendala-utama-aleix-espargaro-pada-balapan-di-motogp-2018-qatar-nVV1LnorRS.jpg Aleix Espargaro (Foto: AFP)
A A A

DOHA – Pembalap Tim Aprilia Gresini, Aleix Espargaro, harus meraih hasil yang kurang menyenangkan ketika melakoni seri perdana MotoGP musim 2018. Ya, pembalap berkebangsaan Spanyol tersebut hanya mampu menyelesaikan balapan dengan menempati urutan ke-19.

Dalam balapan yang berlangsung di Sirkuit Losail pada Senin (19/3/2018) dini hari WIB tersebut, Espargaro sejatinya mampu tampil cukup baik di awal-awal race. Bahkan ia sempat bertahan di posisi 10 besar selama 10 lap awal.

Baca Juga: Hasil Race MotoGP Qatar 2018

Akan tetapi seiring berjalannya balapan Espargaro justru gagal tampil konsisten, yang mana membuat posisinya terus turun. Mantan pembalap Tim Suzuki Ecstar itu pun akhirnya harus puas mengakhiri balapan dengan menempati urutan ke-19.

Mengetahui kondisi tersebut membuat Espargaro pun lantas memberikan komentarnya pascabalapan di Sirkuit Losail. Espargaro membeberkan penyebab kegagalannya meraih posisi lebih baik dalam balapan tersebut.

Baca Juga: Aleix Espargaro Minta Aprilia Lebih Realistis

Espargaro mengatakan masalah ban serta minimnya bahan bakar yang tersedia di motornya menjadi kendala utama yang harus dialaminya selama melakoni balapan di Sirkuit Losail pada dini hari tadi WIB.

“Saya sebenarnya memulai balapan dengan benar-benar sangat baik. Akan tetapi ketika balapan baru berjalan tiga lap, sejumlah masalah mulai muncul pada sepeda motor kami,” ungkap Espargaro, seperti dilaporkan oleh Speedweek, Senin (19/3/2018).

Baca Juga: Aleix Espargaro Minta Aprilia Fokus Perbaiki Mesin Baru

“Yang pertama tentu saja ban motor yang mulai tidak stabil sejak saya melewati garis finis untuk ke-13 kalinya. Itu membuat laju motor benar-benar tidak stabil, dan saya harus berkerja keras supaya motor melaju dengan seimbang,” sambung pembalap berusia 28 tahun tersebut.

“Kedua adalah kesalahan kami yang melakukan pemetaan yang sangat minim pada babak kualifikasi. Sehingga kami harus melaju selama 22 lap dengan kondisi bahan bakar yang kurang dari 22 liter. Itu membuat laju motor sangat lamban dan semakin lamban hingga lap-lap terakhir,” cetusnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(mrh)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini