Share

Pernat: Kemenangan Dovizioso Lebih Bernilai dari Stoner

Hendry Kurniawan, Jurnalis · Jum'at 23 Maret 2018 00:24 WIB
https: img.okezone.com content 2018 03 22 38 1876717 pernat-kemenangan-dovizioso-lebih-bernilai-dari-stoner-PQko6oj39y.jpg Pembalap Ducati Corse, Andrea Dovizioso (Foto: Laman Resmi MotoGP)
A A A

BOLOGNA – Penampilan impresif yang ditunjukkan pembalap Tim Ducati Corse, Andre Dovizioso, pada gelaran MotoGP 2017 hingga saat ini tak henti-hentinya menuai pujian. Bahkan, Manajer Ducati, Carlo Pernat, tak ragu menyebut kalau musim yang dilakoni Dovizioso akan lebih bernilai dari Casey Stoner jika mampu memenangkan balapan musim lalu.

Namun sayangnya, Dovizioso harus puas hanya menempati posisi runner-up di akhir musim. Pembalap berjuluk Desmo Dovi itu harus menelan luka saat menjalani balapan seri terakhir musim lalu dalam rangka perebutan gelar juara. Alih-alih mengincar finis di posisi pertama agar bisa mengungguli poin Marc Marquez, Dovi justru terpeleset dan tak bisa menyelesaikan balapan.

(Baca juga: Dovizioso Waspadai Pembalap Honda Usai MotoGP Qatar 2018)

Kendati begitu, banyak pihak yang tetap mengapresiasi musim Dovizioso yang luar biasa tersebut. Pasalnya, pada awalnya Dovizioso bukanlah kandidat kuat dalam perebutan gelar juara. Ia masih kalah dari nama-nama seperti dua pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi.

Kebangkitan Dovizioso sebenarnya terjadi saat gelaran MotoGP 2017 memasuki seri keenam yang dihelat di Sirkuit Mugello, Italia. Kala itu, pembalap bernomor motor 04 tersebut sukses menjadi pemenang balapan, dan pada balapan berikutnya di Barcelona, ia kembali mengulanginya.

Pernat mengungkapkan kalau musim lalu motor balap Ducati di Mugello merupakan referensi bagi motor balap tim lainnya. Pasalnya, dengan set-up motor yang seperti itu, Ducati menjadi jauh lebih unggul. Bahkan, Pernat menilai kalau Dovizioso bisa menjuarai turnamen di musim lalu, itu akan menjadi jauh lebih bernilai dari Stoner yang selama ini dikenal hanya bagus di lintasan lurus.

“Tahun lalu, Ducati dari Mugello adalah motor referensi. Selain bekerja pada mesin baru, Honda menyewa salah satu Marelli untuk menyesuaikan elektronik, karena ketika mereka memakai unit kontrol tunggal mereka membongkar departemen teknologi mereka dan memulai lagi dari awal," ungkap Pernat, menyadur dari Tutto Motori Web, Jumat (23/3/2018).

"Jika kebetulan Ducati memenangkan kejuaraan dunia, itu memiliki nilai lebih dari Stoner, jauh lebih bernilai. Hari ini tidak ada lagi balapan ban," lanjutnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(fmh)

   

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini