Share

5 Ganda Campuran Terakhir Indonesia yang Kampiun Kejuaraan Bulu Tangkis Asia

Djanti Virantika, Jurnalis · Rabu 24 April 2019 12:42 WIB
https: img.okezone.com content 2019 04 24 40 2047385 5-ganda-campuran-terakhir-indonesia-yang-kampiun-kejuaraan-bulu-tangkis-asia-x8hn8SaCgi.jpg Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir saat menjuarai Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2015. (Foto: Laman resmi PBSI)
A A A

AJANG Kejuaraan Bulu Tangkis Asia kembali bergulir pada akhir pekan ini atau tepatnya pada 23-28 April 2019 yang dihelat di Wuhan Sports Gymnasium, China. Penampilan ganda campuran Indonesia pun menjadi salah satu yang dinantikan. Sebab, di nomor ini, Indonesia berhasil tampil cukup gemilang.

Dalam dua dekade terakhir, Indonesia berhasil mengemas lima medali emas dari nomor ganda campuran di ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia. Tentu saja, tren positif ini diharapkan bisa terulang kembali pada tahun ini lewat aksi para wakil Indonesia.

Tahun ini sendiri, Indonesia menurunkan empat pasangan. Keempat pasangan itu ialah Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Alfian Eko Prasetya/Marsheilla Gischa Islami. Dari empat wakil tersebut, tiga di antaranya berhasil meloloskan diri ke babak kedua Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2019.

Kali ini, Okezone pun bakal membahas wakil Indonesia di nomor ganda campuran yang berhasil keluar sebagai kampiun pada ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2019. Sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Rabu (24/4/2019), berikut lima ganda campuran terakhir Indonesia yang kampiun Kejuaraan Bulu Tangkis Asia.

5. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (2015)

Di nomor kelima, ada nama pasangan ganda campuran legendaris Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan yang resmi berpisah pada awal Januari 2019 itu pernah merasakan bertengger di podium pertama Kejuaraan Bulu Tangkis Asia. Hal itu terjadi pada 2015.

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Gelar juara ini didapat Owi/Butet –sapaan akrab Tontowi/Liliyana– setelah menumbangkan wakil Hong Kong, Reginald Lee Chun Hei/Chau Hoi Wah, di partai final. Pertarungan ini pun dilewati Tontowi/Liliyana dengan mudah. Mereka memenangkan laga secara straight set dengan skor 21-16 dan 21-15.

Akibat hasil ini, Reginald/Chau harus puas hanya merengkuh medali perak. Sementara itu, medali perunggu di ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2015 ini didapat oleh Xu Chen/Ma Jin (China) dan Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo (Jepang).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

4. Flandy Limpele/Vita Marissa (2008)

Selanjutnya, pasangan ganda campuran Indonesia, Flandy Limpele/Vita Marissa, juga pernah mencicipi gelar juara di ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia. Hal tersebut terjadi kala keduanya mentas pada 2008.

Flandy Limpele/Vita Marissa

Gelar juara ini dipastikan menjadi milik Flandy/Vita setelah menumbangkan rekan senegara mereka, yakni Nova Widianto/Liliyana Natsir, di partai final. Laga yang berlangsung sengit ini pun berakhir dengan skor 21-17 dan 21-17.

Lantaran kalah, Nova/Liliyana harus puas hanya merengkuh medali perak kala itu. Sementara medali perunggu sendiri dipastikan jadi milik He Hanbin/Yu Yang (China) dan Fang Chieh-min/Cheng Wen-hsing (Taiwan).

3. Nova Widianto/Liliyana Natsir (2006)

Dua tahun sebelum takluk dari wakil Flandy Limpele/Vita Marissa, Nova Widianto/Liliyana Natsir keluar sebagai juara di ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2006. Pada tahun itu, turnamen digelar di Johor Baru, Malaysia.

Nova Widianto/Liliyana Natsir

Nova/Liliyana dipastikan keluar sebagai kampiun setelah menaklukkan pasangan ganda campuran Thailand, Sudket Prapakamol/Saralee Thungthongkam. Laga yang berlangsung sengit itu pun berakhir dengan skor 21-16, 21-23, dan 21-14.

Sudket/ Saralee harus puas hanya merengkuh medali perak. Sementara medali perunggu di ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2006 sendiri dipastikan menjadi milik Zhang Wei/Yu Yang (China) dan Hendri Kurniawan Saputra/Li Yujia (Singapura).

2. Nova Widianto/Vita Marissa (2003)

Sebelum merengkuh gelar juara bersama Liliyana Natsir, Nova Widianto telah lebih dahulu keluar sebagai kampiun Kejuaraan Bulu Tangkis Asia pada 2003. Kala itu, duet Nova dengan Vita Marissa berhasil membuahkan hasil manis.

Nova Widianto/Vita Marissa

Di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2003, ganda campuran Indonesia berhasil tampil tangguh. Alhasil, partai final pun diisi oleh dua wakil Merah Putih, yakni Nova/Vita dan Anggun Nugroho/Eny Widiowati. Berhadapan dengan rekan senegaranya tak membuat Nova/Vita gentar. Terbukti, mereka bisa menumbangkan Anggun/Eny sehingga keluar sebagai juara.

Medali emas Nova/Vita pun turut mengantarkan Indonesia bertengger di puncak klasemen perolehan medali Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2003. Total, sembilan medali berhasil diraih Indonesia yang terdiri dari dua medali emas, empat perak, dan tiga perunggu.

1. Bambang Suprianto/Minarti Timur (2000)

Terakhir, ada nama pasangan ganda campuran Indonesia, Bambang Suprianto/Minarti Timur. Penampilan tangguh Bambang/Minarti berhasil mengantarkan mereka keluar sebagai jawara di ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2000. Gelar juara disegel Bambang/Minarti setelah menaklukkan rekan senegaranya Wahyu Agung/Emma Ermawati di partai final.

Tren positif memang diraih Indonesia pada tahun tersebut. Sebab, mereka tak hanya meloloskan Bambang/Minarti dan Wahyu/Emma ke final. Indonesia memastikan diri menyapu bersih medali pada Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2000 karena dua wakil lainnya, yakni Santoso Sugiharjo/Eny Widiowati dan Tri Kusharyanto/Vita Marissa berhasil melaju ke babak semifinal. Keduanya merengkuh medali perak.

Indonesia pun bertengger di puncak klasemen akhir perolehan medali Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2000. Tim Merah Putih berhasil meraih 13 medali yang terdiri dari tiga medali emas, empat perak, dan enam perunggu.

1
5

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini