Share

Pelatih Sadar Ganda Putra Indonesia Butuh Regenerasi

Hendry Kurniawan, Jurnalis · Minggu 21 Juli 2019 11:12 WIB
https: img.okezone.com content 2019 07 21 40 2081598 pelatih-sadar-ganda-putra-indonesia-butuh-regenerasi-FYn5Lbt91u.jpg Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan (Foto: Laman PBSI)
A A A

JAKARTA – Ganda putra Tanah Air mencatatkan penampilan gemilang di ajang Indonesia Open 2019 dengan menciptakan All Indonesian Final. Meski demikian, hal tersebut tak lantas membuat Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, langsung merasa puas.

Sebagaimana diketahui, dua ganda putra Indonesia yang melaju ke final adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sementara itu, Herry IP menginginkan adanya regenerasi di sektor ganda putra.

Baca juga: Lebihi Target di Indonesia Open 2019, Hendra Setiawan Bersyukur

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan saat sedang bertanding

Herry IP tentunya merasa senang dengan performa yang ditampilkan oleh Ahsan/Hendra. Karena, meski kini keduanya sudah berusia 30 tahun lebih, namun masih tetap kompetitif. Akan tetapi, Herry IP akan lebih senang lagi jika pasangan yang muda-muda mampu tampil kompetitif juga dan mendekati level Ahsan/Hendra serta Marcus/Kevin.

Herry IP pasalnya sadar bahwa ia tak bisa terus-terusan selalu mengandalkan Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra. Ia menginginkan kehadiran wajah-wajah baru yang siap bersaing di level tertinggi. Ia berkata seperti ini karena ia sadar ganda putra Indonesia mampu melakukannya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Selama mereka (Ahsan/Hendra) masih bisa, kenapa tidak? Tidak ada masalah buat saya. Tapi, di satu sisi, regenerasi harus cepat. Jangan selalu andalkan Ahsan/Hendra, Marcus.Kevin, yang muda-muda harus mendekati,” terang Herry IP, menyadur dari laman resmi PBSI, Minggu (21/7/2019).

Herry IP bersama Marcus/Kevin

“Hal itu supaya Indonesia banyak ganda putranya, bukan hanya andalkan satu-dua pasang. Kalau bisa empat-lima pasang, kenapa tidak?" lanjut pelatih 56 tahun itu.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini