Share

Ini Faktor yang Buat Greysia/Apriyani Gugur di 16 Besar Denmark Open 2019

Rivan Nasri Rachman, Jurnalis · Jum'at 18 Oktober 2019 07:05 WIB
https: img.okezone.com content 2019 10 18 40 2118458 ini-faktor-yang-buat-greysia-apriyani-gugur-di-16-besar-denmark-open-2019-v8mDZoVu9y.jpg Greysia/Apriyani. (Foto: Laman resmi PBSI)
A A A

ODENSE – Pasangan ganda putri Indonesia satu-satunya di Denmark Open 2019, yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu, terpaksa harus mengakhiri perjalanannya di babak 16 besar usai gagal menaklukkan Chang Ye Na/Kim Hye Rin (Korea Selatan) pada Kamis 18 Oktober 2019. Greysia/Apriyani tepatnya kalah dengan dua game langsung dengan skor 21-23 dan 16-21.

Kekalahan itu jelas sangat memukul Greysia/Apriyani. Apalagi mereka menjadi satu-satunya perwakilan ganda putri di ajang Denmark Open 2019 itu. Namun apa daya, Greysia/Apriyani nyatanya memang tak bisa lanjut ke babak perempatfinal. Permainan mereka saat melawan Chang/Kim tak bisa dianggap permainan terbaik mereka.

Baca Juga: Jadwal Wakil Indonesia di Perempatfinal Denmark Open 2019

Greysia/Apriyani saat sedang membela Tanah Air

Apalagi, Greysia/Apriyani kerap kali melakukan kesalahan dan itulah yang menjadi faktor utama mengapa mereka kalah dari Chang/Kim. Bagi Greysia/Apriyani, tahun ini rasa kepercayaan diri mereka memang sedang menurun dan itu cukup mempengaruhi performa permainan mereka.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Kami melakukan banyak kesalahan hari ini, sementara lawan bermain sangat bagus hari ini. Kami tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik kami. Ini memang menjadi tantangan tersendiri buat kami. Tahun ini kami akui kepercayaan diri kami cukup menurun. Dan untuk balik ke performa terbaik itu benar-benar butuh waktu,” kata Greysia, dikutip dari laman resmi PBSI, Jumat (18/10/2019).

Greysia/Apriyani saat sedang membela Tanah Air

“Kami enggak bisa keluar dari tekanan, jadinya mainnya juga kadang enggak mikir. Satu dua kali kesalahan yang dilakukan, kami ulang lagi. Dan itu terjadi secara berulang,” tutup Apriyani.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini