Share

Fajar Alfian/Rian Ardianto Beberkan Penyebab Kesulitan Lawan Liang Weikeng/Wang Chang di Final Piala Thomas 2024

Rio Eristiawan, Jurnalis · Minggu 05 Mei 2024 23:16 WIB
https: img.okezone.com content 2024 05 05 40 3004794 fajar-alfian-rian-ardianto-beberkan-penyebab-kesulitan-lawan-liang-weikeng-wang-chang-di-final-piala-thomas-2024-NF0UO8kw4T.jpg Ganda Putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. (Foto: PBSI)
A A A

CHENGDU – Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto merasa kecewa gagal menyumbang poin saat melawan China di final Piala Thomas 2024. Menurut Fajar/Rian, mereka kesulitan mengeluarkan permainan terbaiknya lantaran kalah kualitas dengan pasangan China, Liang Weikeng/Wang Chang.

Tampil di partai kedua di final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian mencoba untuk membuat Indonesia menyamakan keadaan dari China. Sebab Indonesia sedang tertinggal 0-1 usai Anthony Sinisuka Ginting tumbang di laga pembuka.

Akan tetapi, pasangan ganda putra Indonesia yang menempati ranking tujuh BWF itu harus menelan kekalahan 18-21, 21-17 dan 17-21 dari Liang/Wang.

Selepas pertandingan, Muhammad Rian Ardianto mengakui tak bisa memanfaatkan keunggulan menghadapi Liang/Wang dalam tiga pertemuan terakhir. Bahkan, ia menilai pasangan ganda putra China yang menempati ranking satu dunia itu bermain pintar dan tak takut saat sedang saling mengejar poin, serta mampu mengontrol jalannya pertandingan saat sedang memimpin.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

"Memang beberapa kali bahkan tiga pertemuan terakhir melawan Liang/Wang, kami sudah unggul tapi kurang bisa memanfaatkan. Mereka lebih berani dan lebih cerdik dalam mendapatkan poin-poin ketika posisinya sedang kejar-kejaran, lalu ketika sudah unggul mereka balik mengontrol pertandingan," kata Muhammad Rian Ardianto dalam keterangan PBSI, Minggu (5/5/2024).

Sementara Fajar Alfian mengatakan dirinya dan Muhammad Rian Ardianto tak memikirkan kekalahan Anthony Sinisuka Ginting dari Shi Yu Qi. Namun, ia kecewa usai gagal menyumbangkan poin untuk Indonesia.

"Kami hanya fokus memikirkan pertandingan ini, tidak terpengaruh hasil partai pertama. Kami mau menyumbang poin tapi sayangnya belum berhasil," ujar Fajar Alfian.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Fajar Alfian juga tak segan memberikan pujian atas kualitas yang dimiliki Liang/Wang. Namun, ia menilai Wang Chang cukup merepotkan karena bisa mengubah ritme permainan saat sedang berada di poin-poin kritis serta membuat lawan sulit membaca tempo permainan.

"Liang/Wang pertahanannya sangat luar biasa, beberapa kali harusnya kami poin tapi mereka bisa membalikkan. Selain itu, servis dan pengembalian servisnya sangat yakin dan berani," ucapnya.

Wang Chang memang bisa mengubah ritme permainan di poin-poin kritis. Kadang-kadang pelan, kadang-kadang cepat dan lawan sering sulit mengantisipasi," pungkasnya.

Usai Anthony Ginting dan Fajar/Rian gagal menyumbangkan poin, Jonatan Christie sempat membuka harapan Indonesia untuk bisa mendapatkan gelar Piala Thomas 2024. Jojo -sapaan Jonatan Christie- sukses mengalahkan Li Shi Feng dan membuat Indonesia tertinggal 1-2 dari China.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto

Sayangnya, Indonesia harus keluar sebagai runner-up usai menelan kekalahan 1-3 dari tuan rumah. Kepastian tersebut didapatkan usai Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri ditumbangkan He Ji Ting/Ren Xiang Yu dua gim langsung dengan skor 11-21 dan 15-21.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini